Madina, JournalisNews.com – Hasil Investigasi wartawan (Tim) mendapati keadaan pembangunan Laboratorium Komputer (Labkom) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Muara Batang Gadis (MBG) tepatnya di Desa Tabuyung terlihat tidak terselesaikan pengerjaannya alias mangkrak.

Seperti amatan di lokasi pembangunan, Teras belum dipasang Kramik, Ventilasi udara belum terpasang, Asbes terlihat berair diduga ada kebocoran pada atap (seng) ,Instalasi listrik belum terpasang sempurna, Mobiler belum ada tersedia seperti (Komputer, AC ,meja Komputer, Rak Komputer, Infokus (Proyektor),Meja Guru, Lemari Penyimpanan Komputer, Karpet, Kursi dan perangkat lainnya.
Padahal pencairan anggaran sudah 100% dari sumber Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Tahun Anggaran 2022 yang lalu.
Investigasi tim wartawan tidak terhenti di situ saja,ada beberapa sekolah di Kabupaten Mandailing Natal yang masih belum rampung penyelesaiannya namun sudah dicairkan 100 % kepada Kontraktor atau pihak ketiga.
Kesimpulanya,diduga pembangunan Laboratorium Komputer di SMP Negeri 3 Kecamatan Batang Natal juga masih terbengkalai padahal tahun anggaran 2022 sudah usai. Sungguh miris nasib pelajar di Madina yang kurang fasilitas penunjang pembelajaran.
Herlina Plt Kepala sekolah SMP Negeri 3 Batang Natal didampingi wakil Kepala Sekolah saat dimintai keterangannya tentang terbengkalai pembangunan Laboratorium Komputer tersebut menjelaskan sudah pernah menyurati Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal.
” Pembangunan Laboratorium Komputer masih terbengkalai serta pengecatan belum selesai dan mobilernya belum ada dan jelasnya belum bisa dipergunakan. Sudah pernah kita Surati dinas pendidikan kabupaten Mandailing Natal tentang belum siapnya laboratorium ini , namun belum ada jawaban hingga saat ini ” kata Plt Kasek SMPN 3 Batang Natal, Rabu, (25/01/2023).
Hal yang sama juga dikatakan Kasek SMPN 6 MBG Lisdahayani Pohan saat di temui awak media ini di kediamannya membeberkan terbengkalainya pembangunan Laboratorium Komputer di tempat ianya bertugas.
“Sudah pernah ada telpon dari pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing tentang kondisi Pembangunan Laboratorium Komputer di SMP Negeri 6 MBG dan saya jawab kondisi yang saya lihat. Pernah juga tukang yang mengerjakan datang sehari untuk bekerja di pembangunan laboratorium komputer namun itu belum bisa di katakan selesai” ucap Kasek SMPN 6 MBG ,Kamis , (26/01/2023).
Hasil investasi wartawan di lapangan tentang pembangunan Laboratorium Komputer masih banyak kekurangan dan di duga syarat korupsi, pasalnya sudah habis tahun 2022.
Sementara itu,Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal Bungkam saat di konfirmasi tentang pembangunan Laboratorium Komputer yang terkesan terbengkalai itu.Sebagai pengguna Anggaran,dalam hal ini seharusnya Plt Kadis Pendidikan Madina bisa memberikan jawaban.
Selanjutnya, wakil Bupati Madina saat di konfirmasi wartawan via pesan WhatsApp terkait mangkraknya bangunan Labolatorium Komputer di SMP NEGERI 6 MBG dan SMP Negeri 3 Batang Natal mengatakan akan memanggil Plt Kadis Pendidikan dan Inspektorat Madina.Selasa (31/01/2023).
Terkait adanya informasi pembangunan Labolaturium Komputer yang terkesan mangkrak, Teguh W.Hasahatan Ketua DPC PDI Perjuangan yang juga anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal angkat bicara dengan mengatakan kepada wartawan saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp,hal ini tidak bisa di tolerir lagi sebab uangnya sudah cair 100% namun pekerjaan tidak terselesaikan. Selasa (31/01/2023).
“Saya sudah lihat di situs LPSE Mandailing Natal pagu anggaran ini sebesar 515 Juta rupiah dan dimenangkan oleh CV.Abadi Karya dengan penawaran sebesar 412 Juta rupiah. Apakah karena penawaran terendah sehingga di menangkan? Inilah jadinya tidak sesuai anggaran dan kualitas bangunan, dan sebaliknya kontraktor jangan asal buat penawaran saja sebab inilah akibatnya uangnya tak cukup sehingga pekerjaan terbengkalai”geram Teguh
Teguh yang juga merupakan anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Madina menegaskan kontraktor nakal dan tidak bertanggungjawab jangan diberi lagi kepercayaan untuk sebagai pemenang tender.
“Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) rekomendasikan saja ke pengguna Anggaran dan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) supaya perusahaan ini di black list saja, sebab kalau terus dibiarkan akan merugikan kita semua. Ini lah contohnya, uang rakyat habis, Pemda dan DPRD jadi sibuk menggiring persoalan ini dengan membahas dan mengesahkan anggaran tapi apa yang terjadi uang rakyat habis sia-sia sementara bangunan tak terselesaikan”tandasnya.
Teguh juga mengatakan hal ini akan melaporkan Komite Sekolah SMP Negeri 6 MBG kepada Kacabjari Natal.(RG)








