Tebing Tinggi, JournalisNEWS.com – Melanjutkan pemberitaan terkait pembangunan proyek drainase di Jalan LKMD 1, Lingkungan lV, Kelurahan Karya Jaya, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara bahwa pembangunan proyek drainase kondisinya sangat miris dan jadi sorotan tajam berbagai pihak. Senin (23/12/2024).
Adapun nama pekerjaan pemeliharaan rutin saluran drainase dan gorong gorong se Kota Tebing Tinggi DHI rehabilitasi saluran drainase jalan LKMD 1 Kelurahan Karya Jaya, Kota Tebing Tinggi, nilai kontrak Rp198.335.829.49, nama CV Bulan Abadi, sumber dana P.APBD T.A 2024, waktu pelaksanaan 45 hari.
Ironisnya, pemilik CV Bulan Abadi, Sabtu (21/12/2024) saat dikonfirmasi oleh awak media JournalisNEWS.com di lokasi mengatakan, jujur ya bang, pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase bukan punya kita, CV kita disewa bang, upahnya kecilnya dua persen,”ungkapnya, ketika ditanya proyek saluran drainase yang di jalan LKMD 1 Lingkungan lV Kelurahan Karya Jaya itu proyek siapa, pemilik CV Bulan Abadi seketika terdiam beberapa saat, lalu mengalihkan pembicaraan.
Kuat dugaan Dinas PUPR yang sebenarna menjadi kontraktor atau pemborong pengerjaan proyek saluran drainase tersebut. Pasalnya sejumlah warga masyarakat resah melihat pekerjaan saluran drainase, apa lagi pengerjaan titi beton tidak sama dengan titi beton yang awal, ketebalan dan kualitasnya dan juga campuran semen pasir kerikil dan pengikat besi tidak sesuai.
Sala satu warga masyarakat di jalan LKMD 1, Sari usia 62 tahun mengatakan kepada media, saya minta kepada kontraktor atau pemborong agar pembangunan titi beton yang berada di halaman rumah saya campuran semen pasir atau besi sesuaikan dengan titi beton yang anda bongkar, disaat itu saya buat takaran satu sak semen, satu setengah angkong pasir dan batu kerikil satu angkong.
Pembangunan pekerjaan saluran drainase ada kejanggalan dugaan indikasi korupsi di dalam pembangunan tersebut. Dengan pembangunan saluran drainase yang lama seharusnya dibongkar habis, lalu dikerjakan pembangunan saluran drainase yang baru. Warga masyarakat tidak melihat di papan informasi publik volume panjang saluran drainase berapa meter juga lebar berapa cm dan kedalaman berapa cm, dari papan informasi publik ada dugaan menimbulkan dugaan penyelewengan atas pekerjaan tersebut. Pembangunan saluran drainase yang dibangun menggunakan uang negara seharusnya disesuaikan dengan rencana anggaran biaya (RAB).
Sari menambahkan lagi tetang pembangunan saluran drainase ada dugaan terindikasi korupsi, pasalnya pembangunan saluran drainase lebih kurang limah belas meter hanya dipoles dengan semen halus untuk mengelabuhi warga masyarakat, seharusnya saluran drainase yang lama dibongkar habis lalu dibangun saluran drainase yang baru. Pembangunan saluran drainase berapa panjang keseluruhannya warga masyarakat tidak mengetahui dikarenakan di papan informasi publik tidak tertulis volume panjangnya.
Di lokasi yang sama saat Nevi dikonfirmasi oleh media JournalisNEWS.com mengatakan pembangunan saluran drainase dengan titi beton pembangunan ini tidak memuaskan warga masyarakat Lingkungan lV, sebelum dibongkar katanya mau disesuaikan sama titi beton yang lama, mirisnya pembangunan titi beton di depan rumah saya dua kali pengerjaan Sabtu (21/12/2024) cara pengerjaan titi beton disiram pasir lalu disiram dengan kacuan semen, selama tiga hari titi beton sudah kering, masuk becak saya ke teras rumah, titi beton yang baru dibangun sudah hancur, karena diduga campuran semen tidak sesuai dengan RAB, saya lihat sendiri pak, campuran satu sak semen pasirnya banyak pak, bagaimana gak cepat hancur bangun ini,”ucap Nevi dengan kesal.
Sebelum berita ini terbit di media, awak media menghubungi Kabid Perairan melalui WA tiga kali, namun tidak diangkat, bahkan dichat assalamualaikum pak Beni, izin sebelumnya, ini ada temuan di jalan LKMD 1 Lingkungan lV, Kelurahan Karya Jaya, tentang saluran drainase, drainase lama kenapa gak dibongkar ada sekitar 15 meter panjangnya, hanya dipoles dengan semen halus, apa memang seperti itu pengerjaan proyek drainase di RAB, coba beri kami petunjuk, terima kasih, hingga berita dikirim ke meja redaksi chat tersebut belum dibuka dan belum dibaca. (Tim)