Medan, Journalisnews.com -Kapolri akan mengembangkan unit PPA menjadi direktorat tersendiri di bareskrim dan Polda.
Hal ini Kapolri sampaikan saat menerima audiensi Komnas perempuan di mabes Polri,Jakarta Jumat (1/10).
Langkah tersebut merupakan komitmen Polri menangani korban kejahatan perempuan dan anak.
Kita ingin ada direktorat sendiri direktorat yang khusus menangani itu sehingga kemudian ditingkat mabes ada bintang 1 maka di Polda akan ada direktorat tingkat Polda sampai di bawah mabes Polri,”sebut Listyo Sigit Prabowo.
Nantinya direktorat PPA akan diisi oleh jajaran profesional dan berintegritas, sambungnya.
Kapolri juga mengedepankan perlindungan dan kehati-hatian terhadap kondisi psikis korban.
Kapolri juga menegaskan bahwa pembentukan tersebut merupakan komitmen dalam melindungi perempuan dan anak dan tindak pidana perdagangan orang.
Kapolri menunjuk Brigjen Desi Andriani sebagai sebagai direktur tindak pidana PPA dan PPO.
Selain itu Kapolri juga resmi menunjuk delapan perwira menengah untuk menduduki jabatan direktur cyber.
Brigjen Desi Andriani sebelumnya menjabat sebagai Sikolog kepolisian utama TK I SSDM Polri.
Trunoyudo menjelaskan Kapolri terus berkomitmen dalam melayani isu-isu perempuan dan anak.
Trunoyudo menambahkan selain itu dengan maraknya kasus cyber yang terjadi Polri terus melakukan perbaikan dengan penguatan struktur pembentukan Ditres cyber di delapan Polda.
Dengan dibentuknya direktorat khusus PPA dan PPA sebagai langkah komitmen Polri dalam melindungi perempuan dan anak.
Sementara itu, Senin (30/9) ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) provinsi Sumatera Utara Prof. Dr.H.Mohammad Hatta menyambut gembira dengan dibentuknya direktorat khusus PPA dan PPO oleh kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Semoga dengan dibentuknya direktorat PPA dan PPU bisa lebih memperhatikan kasus-kasus kriminal khususnya yang menimpa anak dan perempuan,”ungkap Prof.Dr.Mohammad Hatta.
Semoga Polri dalam melakukan pelayanan kedepannya lebih profesional dan maksimal terpenting penanganan masalah kekerasan pada anak dan perempuan,pungkasnya.(JN -Abdul Halil)