Tebing Tinggi, JournalisNEWS.com – Saluran primer adalah drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan air penerima, saluran drainase merupakan sebuah konstruksi yang menjadi media untuk mengalirkan air dari satu titik ke titik lain yang dinilai sangat penting untuk membantu proses pengaliran air seperti curah hujan agar tidak terjadi genangan air atau banjir.
Seperti pembangunan saluran primer jalan Syech Beringin menuju saluran primer jalan Baja, Kota Tebing Tinggi, Kecamatan Padang Hilir, Sumatera Utara pada pembangunan saluran primer tidak tertulis volume di plang informasi publik, panjang berapa meter, kedalaman berapa meter, ketebalan berapa, hanya nilai kontrak : Rp.488.804.939,02 (empat ratus delapan puluh delapan juta delapan ratus empat ribu sembilan ratus tiga puluh sembilan koma dua rupiah) dengan pelaksana Betesda Lima Serambi, Sumber Dana DPA PUPR Kota Tebing Tinggi, TA 2024, waktu pelaksanaan 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
Di saat melintas awak media dengan Lembaga Pemantau Keuangan Negara (LPKN Tipikor) Saut Tua Torang Hutapea di Jalan Baja berapa hari yang lalu, Sabtu (21/9/2024), awak media melihat di lokasi pembangunan saluran drainase, pasalnya di lokasi pengerjaan proyek saluran drainase tersebut tidak ditemukan volume di papan plang informasi, panjang berapa meter, ketebalan berapa, dan kedalaman berapa meter saluran drainase tersebut, bahan yang digunakan batu koral, pasir, semen, besi, diduga dengan campuran semen, pasir tidak sesuai dengan rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan saluran drainase yang lama dihancurkan, sisa batu koral lama dipasang kembali oleh pemborong proyek tersebut.
Saat dimulainya pekerjaan proyek saluran primer, rekanan sudah memasang papan informasi proyek agar pengawas lapangan dari instansi terkait dan juga seluruh masyarakat mengetahui dan bisa memonitoring pekerjaan tersebut. Menurut LSM. LPKN Tipikor di lapangan, pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase mulai disorot warga setempat, maupun warga yang melintas dari lokasi pembangunan. Saut Tua Torang Hutapea mengatakan, pekerjaan proyek yang sudah berjalan sampai saat ini pekerjaan proyek tersebut diduga ada kejanggalan
Hal inilah yang menjadi sorotan, bahwa pekerjaan drainase ini diduga proyek siluman, karena sama sekali tidak adanya volume panjang berapa meter, ketebalan berapa cm, dan kedalaman berapa meter, volume tersebut tidak tertulis di papan nama informasi proyek saat melaksanakan kegiatan pekerjaan, ucap Saut.
Pada Sabtu (28/9/2024) awak media dan LSM LPKN Tipikor konfirmasi dengan warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya di media, warga mengatakan, pada pekerjaan proyek saluran drainase, terpasang papan nama informasi proyek terindikasi sebagai salah satu trik dugaan untuk membohongi masyarakat agar tidak termonitoring besar anggaran dan sumber dana dari DPA PUPR Kota Tebing Tinggi TA 2024, padahal pemasangan papan nama informasi proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.
Masih kata narasumber, bahwa pekerjaan proyek pembangunan saluran drainase mulai disorot warga setempat maupun warga yang melintas dari lokasi pembangunan, tutup nara sumber. Di saat itu pelaksana maupun konsultan, pengawas tidak berada di lokasi, sehingga awak media belum berhasil melakukan konfirmasi hingga berita ini diterbitkan. (Tim)