Jakarta, JournalisNEWS.com – Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution dan Ketua TP-PKK Madina Hj Eli Mahrani HM Jafar Sukhairi Nasution menghadiri acara Halal Bihalal Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) di Gedung Serba Guna Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Jakarta Selatan, Sabtu (4/6/2022).
Acara Halal Bihalal sekaligus silaturahmi tersebut dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Quran, dilanjutkan dengan hiburan seperti tarian tradisional dan sholawat menandakan acara telah resmi dibuka. Dalam sambutan tertulisnya, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution sekaligus Ketua Dewan Penasehat IKANAS Madina mengatakan keberadaan persatuan etnis, suku, dan juga parsadaan marga merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam rangka turut mengisi pembangunan nasional maupun kedaerahan.
“Tentu saja pemerintah merasa terbantu sekali dengan adanya perkumpulan atau paguyuban seperti ini, karena sedikit banyaknya peran dan fungsi keberadaan organisasi priomordial seperti ini akan membantu program pemerintah teruatama dalam kaitannya dengan pelestarian dan pengembangan seni budaya” kata Sukhairi.
Sumber daya manusia yang handal, kata Sukhairi, merupakan salah satu kelebihan yang dianugerahkan Allah SWT kepada masyarakat Madina karena semejak dini kewajiban untuk mencari dan menuntut ilmu hingga keluar negeri sekalipun menjadi hal yang lumrah dan biasa.
Sukhairi mencontohkan Willem Iskandar yang menuntut ilmu hingga ke Belanda dan bahkan hingga hari ini banyak pelajar asal Madina menuntut ilmu di Timur Tengah dan Afrika. “Ini adalah potensi yang diharapkan kedepan nanti akan membawa perubahan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kita, membawa perubahan dan kebaikan untuk semua” lanjut Sukhairi.
Sukhairi mengutip kalimat “tinggal ma ho jolo ale, anta piga taon nada huboto, muda huida ho mulak buse, ulang be nian sai maoto” dari sajak yang berjudul Mandailing karangan Willem Iskandar, pionir pendidikan Mandailing Natal jauh sebelum Kihajar Dewantara mendirikan taman siswa tahun 1922.
Syair ini, menurut Sukhairi, seharusnya menjadi cemeti kepada masyarakat Madina khususnya anggota IKANAS untuk mengembangkan program yang mengedepankan pendidikan sebagai lokomotif pengabdian dikampung halaman dengan harapan akan membantu kembalinya khittah Madina sebagai kawasan pendidikan.
Dalam forum yang bersejarah ini, Sukhairi meminta kedepannya agar IKANAS menjadi pelopor pengembangan mutu dan kualitas pendidikan di Madina dengan menggiatkan program-program peningkatan sumber daya manusia sehingga kelak 10, 20 dan 30 tahun kedepan akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan perkembangan Madina.
“Kita harus mengejar ketertinggalan dalam berbagai sektor pembangunan dengan mempererat dan memperkokoh persaudaraan diantara sesama karena dengan persatuan dan kesatuan yang kuat akan menjadi kekuatan dan keunggulan,” tegas Sukhairi. (RG)