Medan, JournalisNEWS.com – Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatera Utara (PB PASU) Eka Putra Zakran, SH MH (Epza) menjadi pembicara pada kegiatan Follow Up Sekolah Politik Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Ekbis) UMSU, Selasa (24/5/2022) bertempat di gedung Ekbis UMSU Lantai 2, Ruang 212 Jl. Kapt. Muchtar Basri No. 3 Medan.
Romi Suhendra, Ketua Panitia Pelaksana yang juga merupakan Ketua Bidang Hikmah, Politik dan Kebijakan Publik PK IMM Fakultas Ekbis UMSU mengucapkan terima kasih atas kesediaan Epza didampingi Chairul Anwar Lubis, Bendum PB PASU dalam mengisi kegiatan follow up Sekolah Politik Milenial PK IMM Ekbis tersebut.
“Terima kasih atas kesediaan abangda Epza untuk mengisi acara follow up sekolah politik PK IMM Ekbis UMSU. Kegiatan hari ini adalah lanjutan dari sekolah politik sebelumnya, pada tahun lalu abangda Epza juga telah mengisi acara yang sama, hanya saja kalau yang dulu topiknya tentang partisipasi politik milenial, sedangkan hari ini adalah seni retotika milenial,”ujar Romi.
Di hadapan puluhan peserta Epza menyampaiakna bahwa retorika memegang peranan penting dalam kegiatan berbicara. Hal ini sudah lama disadari di belahan bumi bagian Barat. Berdasarkan peninggalan tertulis bangsa Yunani ternyata masalah retorika sudah dikenal sejak abad ke-5 sebelum Masehi, bahkan studi retorika telah mempengaruhi perkembangan kebudayaan Eropa dari zaman ke zaman sampai pada abad ke-7 Masehi.
Retorika sebagai “ilmu bicara” sebenarnya diperlukan oleh setiap orang. Menyadari akan pentingnya manfaat retorika dalam keterampilan berbahasa, maka retorika dimasukkan ke dalam Kurikulum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) pada tahun ajaran 1994/1995 sampai dengan sekarang.
Secara bahasa retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari perkataan Latin “rhetorica” yang berarti ilmu bicara. Retorika sebagai suatu ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif (Haryono dalam Susanto, 1988:73-74).
Lebih jauh Epza menjelaskan yang dimaksud Rasional disini yaitu suatu hal yang disampaikan pembicara harus sistematis, berurutan dan masuk akal. Sedangkan Empiris yaitu menyajikan fakta-fakta yang dapat dirasakan panca indera. Semebtara umum adalah kebenaran yang tidak bersifat rahasia, sehingga bisa diketahui oleh khalayak ramai dan Akumulatif adalah perkembangan dari ilmu yang sudah ada sebelumnya. Hal mana bahwa ilmu itu terus dikembangkan dan disempurnakan sebaik mungkin.
Retorika atau public speaking adalah suatu komunikasi tempat komunikator berhadapan langsung dengan publik. Retorika mempunyai tujuan untuk mempengaruhi audiens serta retorika adalah suatu bentuk komunikasi langsung dengan massa.
Masih menurut Epza, tokoh-tokoh retorika diantaranya Socrates, Plato, dan Aristoteles. Selanjutnya, berkembang menjadi suatu ilmu pengetahuan dan yang dianggap sebagai guru pertama dalam ilmu Retorika adalah Georgias (480–370 S.M.),” papar Epza.
Selesai paparan, Rinda selaku moderator memberi kesempatan kepada masing-masing peserta untuk memberikan tanggapan. Pada bagian akhir, acara sekolah politik tersebut ditutup dengan sesi foto bersama. (Abd Halil)